Mala
&
Fakhri

2018

ini adalah tahun pertama kami saling mengenal, merasakan beragam rasa dan cerita yang tercipta seperti mimpi tadi malam. Tanpa ucapan, tanpa ikatan, yang ada hanyalah kenyataan yang malang. Bak lembayung yang indah namun hanya sementara, seperti itulah cerita kita.

2023

Kami kembali bertegur sapa, menemukan celah yang di rasa bisa menjadi kenyataan, mengenang masa bahagia, terbuai dan berharap. namun dinding penghalang yang menjulang tepat di antara kami seperti menegaskan bahwa dimensi dan langit yang kami tatap adalah hal yang berbeda. Mengikis semua keberanian yang kami ciptakan, meskipun hati ini menampik tak terima, tapi kami yakin rasa ikhlas ini adalah bagian dari cinta, kemudian selanjutnya kami hanyalah sepasang luka yang saling melupa.

2025

Adalah kali pertemuan kami yang ke-3 perasaan bahagia yang beriringan dengan luka, mengurai setiap peristiwa yang pernah terjadi, pertemuan yang menjelaskan semua ke salah pahaman yang mengakar, melebur di sela-sela percakapan, kami sadar bahwa hubungan ini berisi tentang dua insan yang selaras. Lantas biar kami yang menentukan, biar kami yang merasakan.

Hingga pada akhirnya, tak ingin lagi semuanya berlalu kami memintas waktu, dengan sisa-sisa nyali terakhir, 5 Oktober 2025 kita melangsungkan lamaran, di hadiri keluarga serta kerabat terdekat semuanya berjalan dengan hikmat.

4 januari 2026 Insyaallah kami akan melangsungkan pernikahan, semoga kami di limpahkan rasa syukur dan bahagia yang bertumpah ruah, semoga semua orang yang kami sayang turut merayakan, mendoakan dengan ikhlas dan seksama, karna sejatinya kami hanyalah manusia yang saling menyayangi satu sama lain.

Garis takdir itu memang tidak bisa kita duga, narasi hidup yang sedang kita lalui anggaplah sebagai epilog sebuah buku yang setiap babnya bisa kita baca, bukan untuk di kenang, melainkan diingat layaknya bernostalgia.